Rabu, 16 Mei 2012

INGIN SEHAT? JENGUKLAH ORANG SAKIT


INGIN SEHAT? JENGUKLAH ORANG SAKIT

INGIN SEHAT? JENGUKLAH ORANG SAKIT

Allah l berfirman : “Barangsiapa melakukan kejahatan, akan dibalas dengan kejahatan itu.”
Ibnu Bathol berkata : “Kebanyakan pakar tafsir berpendapat bahwa makna ayat ini adalah bahwa seorang muslim akan mendapat balasan atas kejahatan-kejahatannya di dunia, dengan ditimpakannya berbagai musibah kepadanya, sehingga musibah-musibah itu menjadi kafarat baginya.” Ibnu Munîr berkata : “Sebagaimana penyakit itu mungkin menjadi penghapus dosa-dosa, mungkin pula merupakan balasan dosa-dosa tersebut.”
Abu Bakar Shidiq a pernah berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin ada kesalehan, setelah ayat ini menyatakan : ‘Barangsiapa melakukan kejahatan, pasti dibalas dengan kejahatan itu’?” Beliau n menjawab : “Semoga Allah mengampunimu, wahai Abu Bakar. Bukankah engkau pernah sakit? Bukankah engkau pernah bersedih? Bukankah kadang-kadang engkau ditimpa kesusahan?” Abu Bakar berkata : Maka saya menjawab : “Benar.” Beliau bersabda : “Itulah balasan bagi kalian.”
Rasulullah n bersabda :
[Khat] 165
“Tidaklah seorang muslim ditimpa kepayahan, sakit, kecemasan, kesedihan, hal menyakitkan, dan kepiluan, sampai-sampai duri yang menusuknya, kecuali Allah menghapuskan dosa-dosanya karena hal itu.”
Rasulullah n bersabda :
[Khat]
“Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya, niscaya Dia menimpakan musibah dari-Nya.”
Dari Jabir, ia berkata : “Penyakit demam meminta izin kepada Rasulullah.” Maka beliau n bertanya : “Siapakah ini?” Penyakit demam itu menjawab : “Ummu Mildam .” Beliau memerintahnya mendatangi penduduk Quba’. Maka, para penduduk Quba’ terkena demam tersebut, hanya Allah yang tahu seberapa demam itu menimpa mereka. Mereka pun melaporkan hal itu kepada beliau. Beliau bertanya : “Apa yang kalian mau? Jika kalian mau, aku akan mendoakan kalian kepada Allah, sehingga Allah menghilangkan penyakit itu, tetapi jika kalian mau, penyakit itu akan menjadi penghapus dosa bagi kalian.” Mereka bertanya : “Apakah penyakit itu bisa menghapuskan dosa?” Beliau menjawab : “Ya!” Mereka pun berkata : “Kalau begitu, biarkan saja!”
Rasulullah n bersabda :
[Khat] 166
“Tidaklah seorang muslim tertimpa sesuatu yang menyakitkan, kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya karena hal itu, sebagaimana daun pohon yang berguguran.”
Diriwayatkan dari Mush`ab bin Sa`d, dari ayahnya, ia berkata : Saya pernah bertanya : “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab : “Para nabi, kemudian yang paling menyerupai, kemudian yang paling menyerupai. Seseorang akan terus diberi cobaan sesuai dengan kadar agamanya, hingga ia berjalan di atas bumi tanpa memiliki kesalahan.”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah a, dari Nabi n : “Bahwa ada seseorang mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Maka, Allah mengutus satu malaikat untuk menyusulnya. Ketika sampai kepadanya, malaikat itu bertanya kepadanya : `Ke manakah engkau hendak pergi?’ Ia menjawab : ‘Aku hendak mengunjungi seorang saudaraku di desa ini.’ Malaikat itu bertanya : ‘Apakah kamu mempunyai suatu nikmat yang akan engkau jaga?’ Ia menjawab : ‘Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah.’ Malaikat itu berkata : ‘Sesungguhnya, aku adalah utusan Allah kepadamu untuk menyampaikan bahwa Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau mencintainya karena Allah.’ ”
Rasulullah n bersabda :
[Khat]
“Barangsiapa yang membezuk orang sakit atau saudaranya karena Allah, niscaya ada penyeru yang berseru : ‘Kamu sungguh baik, dan sungguh baik perjalananmu, dan kamu telah menempatkan diri di suatu tempat di surga.”
Rasulullah n bersabda :
[Khat] 166
“Sesungguhnya, Allah Tabâroka wa Ta`âlâ berfirman : ‘Cinta-Ku pasti Kuberikan kepada orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, orang-orang yang duduk bersama karena-Ku, orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku, dan orang-orang yang saling memberi karena-Ku.”
Rasulullah n bersabda :
[Khat] 167
“Berilah makan yang lapar, bezuklah yang sakit, dan bebaskan tawanan.”
Dari Zaid bin Arqom, ia berkata : “Suatu ketika mataku sakit, lantas Nabi n menjengukku.”
Dari Tsauban : “Seorang muslim, selama berkunjung kepada saudara muslimnya, maka ia berada khurfah surga.”
Dari Jabir, dimarfu`kannya :
[Khat] 167
“Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit, berarti sedang menyelam dalam rahmat, sehingga ketika ia duduk, ia menetap di dalamnya.”
Rasulullah n bersabda :
[Khat]
“Tidaklah seorang muslim mengunjungi seorang muslim lainnya di pagi hari, kecuali ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga sore hari, dan jika ia mengunjunginya pada sore hari, maka ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga pagi hari, dan ia mendapatkan khorîf di surga.”
Rasulullah n bersabda :
[Khat] 167
“Allah k berfirman pada Hari Kiamat : ‘Wahai anak Adam, dulu Aku sakit, tapi mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?!’ Manusia berkata : ‘Bagaimana aku menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Rabb semesta alam?’ Allah berfirman : ‘Tidakkah engkau tahu hamba-Ku, Fulan, sakit, tetapi engkau tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu, andaikata engkau menjenguknya, niscaya engkau mendapati Aku di sisinya?!’”

Nabi n apabila menjenguk orang sakit, beliau mendoakannya dengan ucapan :
[Khat] 168
“Tidak mengapa, (sakit ini) pembersih (dosa-dosa).”
Adapun kebiasaan Nabi saat menjunguk orang sakit adalah:
1). Biasanya, bila menjenguk orang sakit, beliau n mengusap dahi atau tubuh orang sakit itu.
2). Apabila menjenguk orang sakit, kadang-kadang beliau n berkendaraan, kadang berjalan kaki, dan kadang membonceng keledai.”
Beliau juga mempunyai beberapa kebiasaan :
1) Menjenguk anak-anak.
2) Menjenguk orang yang pingsan.
3) Menjenguk orang Arab Badui.
4) Menjenguk orang-orang musyrik.
***
DR WADDA'
dr.Wadda A.Umar0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar